Penerimaan
Diri Apa Adanya Adalah Modal Awal Untuk Sukses
Ingatlah anda ketika remaja
atau bahkan anda masih remaja, berkaca diepan cermin, mengomentari diri sendiri
dengan nada tidak puas ???? Setiap lekuk wajah, bentuk muka, ukuran hidung,
bibir, jerawat dipipi……? Rasanya semua mengcewakan. Dan hari itu setelah
selesai berkaca, rasanya kaki terasa berat untuk melangkah karena merasa tidak
percaya diri (PD) dengan kondisi fisik yang dimiliki, tidak bisa menerima
kondisi diri seperti itu…..
Kika ketika
sering membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain “mengapa saya tidak
sepandai kakak saya”, “mengapa saya tidak sekaya teman saya”, dan sebagaunya.
Umumnya orang cenderung melihat dirinya sebagai orang yang kurang
beruntung, sedangkan orang lain berada dalam pihak yag beruntung, bernasib
baik, sukses, bahagia, dan sebagainya. Lalu kita mulai mengandai-andai “andai
saya sekaya dia”, “andai saya setampan dia”…..
Keasikan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, membuat kita
jadi lupa melihat diri kita sendiri. Bahkan kita takut memandang diri kita
sendiri, takut melihat hal-hal dalam diri ita sendiri. Akibatnya yang kita
lihat adalah orang lain dan bukan diri kita sendiri. Dal lebih lagi orang yang
kita jadikan pembanding tidak merasa mempunyai kelebihan. Kalau kita
membanding-bandingkan diri kita seperti itu, apakah mungkin kita akan menyukai
diri kita sendiri? (jawabnya: ya TIDAK).
Perilaku seperi
ini jelas memperlihatkan sikap tidak realistis dalam memandang dan memahami
diri sendiri, yang mengakibatkan kegagalan besar dalam menerima dan berdamai
dengan diri sendiri.
Setiap manusia dikaruniai
anugrah kelebihan-kelebihan tertentu. Tapi, yang semua orang bisa memiliki
adalah kejujuran, keberanian, ketekunan, kemurahan hati, dan kerendahan hati
serta solidaritas. Hal terebut tidak hadir dengan sendirinya. Namun, dari diri
ita yang mau mengembangkan kelebihan-kelebihan tersebut. Kalau kita memiliki
kemauan untuk mengembangkan diri kita, maka kita akan bersyukur, senang dan
bahagia dalam menerima diri kita.
Penerimaan Diri adalah dimana kita menerima segala kelemahan dan kelebihan kita
atau menerima segala sesuatu yag ada dalam diri kita, menerima segala hal yang
telah terjadi dalam kehidupa dan dalam diri kita.
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penerimaan Diri :
Pengharapan
Seringkali apa yang kita harapan terhadap diri kita berbeda dengan
kenyataan. Timbullah rasa kekecewaan, hal ini mempersulit kita untuk berfikir
dan melihat masalah secara jernih. Dan semakin tinggi harapan kita akan sesuatu
maka akan semakin rendah tingkat penerimaan kita.
Budaya didalam keluarga
Lingkungan keluarga adalah yang pertama kali anak ketahui dimana
didalamnya diajarkan banyak hal. Tapi, terkadang apa yang diajar kan didalam
keluarga berbeda dengan apa yang ia lihat diluar keluarga. Hal ini, akan
menyebabkan kebingungan dan semakin lama akan dalam diri anak tersebut. Tidak
dipungkiri bahwa didalam tiap-tiap keluarga memiiki budaya yang berbeda. Tidak menutup
kemungkinan satu sama lain salah membandingkan, jika tidak ada informasi dan
penjelasan secara jelas akan menjadi sulit lah penerimaan itu terjadi.
Rasa sakit
Rasa sakit yang dirasakan karena hal yang pernah terjadi dalam
kehidupan seseorang, pengaruh tersebut, minimnya informasi yang dimiliki akan
menimbulkan suatu kemarahan yang disimpan didalam diri dan akan mempengaruhi
pola pikirnya. Hal tersebut akan menciptakan suatu mekanisme diri dalam
menerima diri sendiri.
Keseimbangan antara hati dan pikiran
Seringkail kita lebih menggunakan hati kitadari pada pikiran kita,
begitu sebaliknya. Sedangkan untuk menerima diperlukan keseimbangan antara hati
dan pikiran
Sikap menerina
muncul dari penerimaan diri yang timbul seelah kita memberikan apresiasi bagi
diri kita. Lebih dalam lagi, apresiasi atas diri tersebut berasal dari
kesadaran diri.
Memiliki
kesadaran diri yang sehat yaitu masing-masing sikap tersebut memiliki kualitas
yang berbanding secara positif dengan sikap yang objektif, maka akan menghargai
diri kita sendiri secara sehat.
Ada orang yang dengan mudahnya dapat menerima diri sendiri dan ada
juga yang susah, bahkan tidak berhasil menerima diri sendiri, mengalami
kekecewaan dan ketidak puasan terhada diri sendiri.
Cara Yang Dapat Menolong Dan Menerima Diri Sendiri :
- Bersyukur kepada apa yang telah dimiliki
- Jangan selalu mengkeritik diri sendiri
- Terimalah ketika kita diapresiasi orang lain
- Luangkan waktu bersama orang-orang positif
- Tanamkan dalam pikiran bahwa insaallah kita akan berhasil dan bahagia
- Tanamkan pikiran positif
- Lakukan dialog dengan diri sendiri yang lebih memberdayakan
- Seyogyanya tetapkan standar atau target yang realistis
Jadi :
Darimana muncul sikap meneria itu?
v Dari kesadaran objektif mengenai jati diri serta apresiasinya
Mengapa kita harus menerima?
v Agar mencapai kesejahteraan serat kebahagiaan diri dan lingkingan
Seberapa jauh seseorang harus menerima?
v Tergantung dari sensasi perasaan positif yang dialami
Dan selalu ada
kesempatan untuk orang yang mau merubah dirinya, serta penerimaan dapat berarti
berserah diri tetapi bekan berarti menyerah.
Yerdaniati Putri Suryadi Cipto Soeweryo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar